"Permainannya sangat tenang, namun selalu sigap dalam memanfaatkan peluang, hingga menciptakan banyak gol bagi Lazio. Jiwa sang pemimpin yang selalu memberikan semangat juang pantang menyerah bagi rekan-rekannya di tim, membuat sosok Tomasso Rocchi disegani oleh kawan maupun lawan. Menjadi salah satu striker maut Lazio di lini depan , membawa nama Rocchi menjadi salah satu pemain yang akan selalu diingat oleh para Laziale."- skilef -
Tommasso Rocchi lahir di Venice, Italia pada tanggal 19 September 1977 adalah seorang pesepakbola jebolan primavera Juventus. Carir primavera-nya berawal pada tahun 1994 saat ia meraih juara primavera bersama Juventus. Rocchi mengawali carir professional di musim 1995/96 pada saat Juventus memenangkan Juara Liga Champions pada musim tersebut. Namun karir Rocchi di Juventus tidak berjalan mulus, tanpa sekalipun ia mengecam penampilan bersama La Vecchia Signora. Dari Juventus Rocchi bermain di klub Serie C Pro Patria, Fermana, Saronno dan Como. Dalam 121 pertandingan, ia membukukan 36 goal. Kemudia ia bermain di Serie B bersama Treviso, kemudian ke Empoli.
Dalam 3 musim bersama Empoli, Rocchi bermain lebih dari 100 penampilan dengan 30 goal, dimana ia berhasil membawa Empoli ke Serie A. Di musim 2003/2004 ia pernah mencetak gol kemenangan saat melawan Inter, dan kemudian mencetak hattrick saat menahan klub asalnya Juventus dengan skor 3-3. Performa meningkat Rocchi, membuat Lazio tertarik merekrutnya pada musim 2004/2005 dengan nilai transfer 4 juta Euro.
Gol perdana Rocchi bersama Lazio tercipta saat Lazio melakoni pertandingan melawan Brescia, dan membawa Lazio menang 2-0. Penampilan terbaiknya musim itu adalah saat ia mencetak hattrick ke gawang Lecce, dan membukukan 13 gol dalam 35 pertandingan. Penampilan perdana Rocchi di pentas Eropa adalah di Piala UEFA pada musim yang sama, dan Rocchi mengemas 2 goal untuk Lazio. Rocchi mencetak gol perdananya di Derby della Capitale saat Lazio mengalahkan Roma 3-1 di tahun 2005. Dan kemudian Rocchi pun menjadi pilihan utama striker Lazio bersama Paolo Di Canio.
Setelah Di Canio gantung sepatu di tahun 2006, Rocchi selalu dipasang sebagai goal getter Lazio. Goran Pandev yang kemudian bergabung, menjadikan duet Rocchi-Pandev menjadi duet tersubur sebagai penyerang Lazio selama 3 tahun berturut-turut. Kerja sama sejati Pandev-Rocchi dalam hal mencetak gol dan memberikan assist merupakan yang terbaik di Lazio saat itu. Pandev memang menjadi pasangan terbaik Rocchi dalam karirnya sebagai striker Lazio.
Permainan tenang Rocchi serta kematangannya dalam menyelesaikan tugas, membuat ia terpilih sebagai Kapten Lazio di tahun 2007/08, menggantikan Zauri yang saat itu jarang bermain akibat mengalami cidera. Il Capitane Rocchi memiliki jiwa Lazio yang sangat kuat hingga ia memutuskan untuk memperpanjang kontrak bersama Lazio hingga tahun 2013. Bersama Lazio Rocchi telah memenangkan Piala Italia 2009 lalu. Selama berbaju I Biancoceleste hingga saat ini, Rocchi telah menorehkan 84 gol dalam 200 penampilan lebih. Dan Rocchi berharap untuk dapat ikut serta dalam daftar pemain yang telah mencetak 100 gol lebih di Lazio. Sebelumnya hanya ada 4 pemain Lazio yang mampu mencetak rekor ini, yakni Silvio Piola, Guiseppe Signori, Bruno Giordano dan Giorgio Chinaglia. Pemain yang dikenal bernomor punggung 18 ini kemudian mengganti nomor punggungnya menjadi nomor 9 pada musim ini.
Il Capitano, Rocchi, juga sempat membela negaranya Italia dalam partai Internasional. Salah satunya saat ia turut serta membela Timnas Italia bersama Lorenzo De Silvestri kala itu, di Olimpiade Beijing tahun 2008 dalam besutan Perluigi Casiraghi. Ia juga mencetak satu gol saat melawan Korea Selatan di Olimpiade tersebut.
Pemain berkepala plontos ini, juga pernah dianugerahi penghargaan sebagai Serie A's Outstanding Player di tahun 2004 dan 2007.
Semoga semangat sang Rocchi "Balboa" takkan pernah padam untuk membela Lazio. Dan menorehkan cita-citanya menjadi salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki Lazio. Bravo Il Capitano Rocchi, Non Mollare Mai! Forza Lazio.
0 comments:
Posting Komentar